7 Tips Mudah Menanam Cabai Rawit dengan Hasil yang Melimpah
Cara menanam cabai rawit tidak begitu sulit diterapkan. Cabai rawit ini memang sangat cocok ditanam di daerah tropis seperti di Indonesia. Apalagi dengan banyaknya orang Indonesia yang gemar menggunakan cabai rawit untuk makanan, tentunya menanam cabai rawit bisa jadi keuntungan sendiri.
Cabai rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Budidaya cabai rawit relatif lebih rendah resikonya dibandingkan dengan cabai besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama. Namun hama yang menyerang cabai besar bisa juga menyerang cabai rawit.
Cara menanam cabai rawit yang pertama tentunya harus menyiapkan lahan dan menyesuaikan suhu lingkungan terlebih dahulu. Pilih tempat yang cerah dan dikeringkan dengan baik. Tanah harus subur, humus dan kaya akan sumber hara.
Sebelum menanam bibit cabai rawit, kamu harus mengeraskan tanah secara bertahap. Setelah itu paparkan bibit cabai rawit ke luar ruangan agar cabai rawit berbuah lebat. Pemaparan cuaca secara bertahap ini membantu bibit menyesuaikan, sehingga tidak akan stres ketika kamu menanamnya.
Saat suhu siang hari mencapai 25 derajat Celcius, atur bibit di lokasi terlindung seperti di samping rumah. Lakukan setidaknya selama beberapa jam setiap hari selama 3 atau 4 hari.
Pemilihan Bibit dan Penyemaian
Bibit Cabai
Cara menanam cabai rawit selanjutnya adalah memilih bibit cabai. Pertama-tama tentu saja kamu harus memiliki bibit cabai yang berkualitas. Cukup mudah memilih bibit cabai. Pilihlah bibit cabai yang masih segar. Kupas cabai lalu ambil bijinya. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari sampai kering.
Cara lain untuk mendapatkan bibit cabai adalah dengan membeli bibit cabai di toko. Namun jika kamu hendak menanam cabai dalam skala kecil, lebih baik membuat bibitnya sendiri. Bibit cabai yang dijual di toko biasanya dalam sekala besar dan tentu saja mahal
Menyemai Cabai
Langkah selanjutnya dalam cara menanam cabai rawit adalah proses penyemaian. Gunakan polybag ukuran kecil sebagai media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga tingginya polybag. Masukkan bibit cabai pada polybag dan siram setiap hari.
Berikut langkah-langkah penyemaian cabai:
- Siapkan tempat penyemaian. Polybag misalnya.
- Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
- Biarkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1 minggu.
- Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.
- Lalu letakkan benih pada polybag. Tutupi benih dengan tanah kira-kira 1 cm saja kedalamannya.
- Tunggu hingga benih berkecambah.
- Kemudian mulai diperkenalkan dengan sinar matahari langsung.
Proses Penanaman dan Pemupukan
Proses Penanaman Cabai
Cara menanam cabai rawit selanjutnya adalah proses penanaman. Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabai pada lahan yang telah disiapkan. Jangan lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk. Berhati-hatilah saat melepaskan benih dari polybag agar akar tidak rusak.
Jika kamu tetap menggunakan polybag, gunakanlah polybag dengan diameter minimal 30 cm. Bisa juga menggunakan ember bekas yang sudah dibersihkan. Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah untuk tempat menanam.
Pemupukan Cabai
Cara menanam cabai rawit selanjutnya adalah dengan pemupukan. Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos sehingga cabai menjadi lebih organik. Setelah di pupuk yang pertama kali, kamu harus menambahkan pupuk susulan kisaran umur tanaman cabai rawit 1 bulan. Selanjutnya setiap panen secara terus menerus di berikan pupuk susulan.
Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik atau kompos atau dengan pupuk cair. Tambahkan pupuk cair yang sudah di larutkan dengan perbandingan 100ml / tanaman. Jika menggunakan pupuk kompos berikan 500-700 gram/tanaman. Atau menggunakan pupuk NPK dan urea.
Perawatan Cabai
Cara menanam cabai rawit tentunya harus melalui perawatan yang baik. Jangan lupa untuk menyirami cabai setiap hari. Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabai rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.
Selain itu, sering-sering melihat apakah ada tanaman lain yang tumbuh yang akan mengganggu pertumbuhan cabai. Jika ada cabut secara rutin agar cabai bisa tumbuh dengan baik.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabai rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intens. Upayakan juga bedengan untuk bersih dari gulma.
Panen
Saat cabai telah tumbuh sempurna. Kamu bisa melakukan panen. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabai rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong.
Biasanya cabai rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih.
Umur tanaman cabai rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali. Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara.
Itulah beberapa cara menanam cabai rawit yang bisa kamu terapkan. Sebenarnya proses-prosesnya tidak begitu sulit untuk diikuti, namun jika kamu ingin hasilnya lebih optimal, berkonsultasilah dengan ahlinya dalam menanam cabai rawit ini.
0 Response to "7 Tips Mudah Menanam Cabai Rawit dengan Hasil yang Melimpah"
Posting Komentar